BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Morbili ialah penyakit virus akut,menular yang ditandai
dengan 3 stadium,yaitu stadium katar,stadium erupsi dan stadium konvalensi (Ngastiyah
edisi 2,thn 2005)
Morbili/campak
adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada
anak-anak,ditandai dengan panas,batuk,pilek,konjungtivitis dan ditemukan
spesifik enantem (Koplik’s spot)
,diikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh (Sri Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)
Penyakit
campak sampai saat ini masih menjadi masalah rtelah dilaksanakan oleh Depkes
dan Kesos RI dan sudah mencakup lebih dari 80%,tetapi untuk daerah-daerah
terpencil,cakupan tersebut secara keseluruhan masih belum tercapai.Oleh karena
itu,kejadian luar biasa penyakit campak masih sering dijumpai di daerah-daerah
tertentu.Bahkan akhir-akhir ini dengan adanya situasi krisis dan perpindahan
penduduk yang cepat dari tempat yang kurang aman ke tempat yang aman
menyebabkan terjadinya penularan penyakit campak yang tidak dapat dihindari (Vivian
Nanny Lia Dewi,thn 2010)
Bibit
penyakit yang menyebabkan Campak (measles) adalah Virus.Vaksin yang digunakan
adalah vaksin hidup (yang telah dilemahkan).Kemasan dalam flacon berbentuk
gumpalan-gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc
pelarut.Sebelum menyuntikkan vaksin ini,harus terlebih dahulu melarutkan dengan
pelarut vaksin (aqua bidest).Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat
menurun dan hanya bertahan selama 8 jam (Asuhan Neonatus dan Balita,thn 2010)
B.
Tujuan
Adapun tujuan untuk mempelajari penyakit Morbili (Campak)
pad anak,yakni:
1. Kita
harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penyakit Morbili
2. Virus
apa yang menyebabkan sehingga anak bisa menderita penyakit Morbili
3. Bagaimana
perjalanan penyakitnya sehingga seseorang bisa terinfeksi
4. Bagaimana
cara mengatasi dan mengobati penyakit tersebut
5. Dan
kita sebagai perawat bagaimana cara untuk bisa menegakkan suatu diagnose
C.
Manfaat
Manfaat dapat kita peroleh adalah kita sebagai perawat
harus mengetahui bagaimana tanda-tanda orang yang mengalami penyakit Morbili
dan bagaimana pula untuk menanganinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
·
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut
yang ditandai oleh tiga stadium yaitu stadium kataral,stadium erupsi,dan
stadium konvalensi (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·
Morbili ialah penyakit virus akut,menular
yang ditandai dengan 3 stadium,yaitu stadium katar,stadium erupsi dan stadium
konvalensi (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
·
Morbili merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus yang dapat menyerang pada anak (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
·
Morbili/campak adalah penyakit akut yang
disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak,ditandai dengan
panas,batuk,pilek,konjungtivitis dan ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) ,diikuti dengan erupsi
makulopapular yang menyeluruh (Sri Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)
·
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit
ini sangat menular (Aziz Alimul Hidayat edisi 1,thn 2005)
·
Campak merupakan penyakit yang sangat menular
pada masa anak-anak,tetapi juga menyerang orang dewasa.Anak-anak yang kurang
gizi mudah terserang komplikasi yang fatal (A.Suryana,thn 2005)
·
Penyakit campak sampai saat ini masih menjadi
masalah rtelah dilaksanakan oleh Depkes dan Kesos RI dan sudah mencakup lebih
dari 80%,tetapi untuk daerah-daerah terpencil,cakupan tersebut secara
keseluruhan masih belum tercapai.Oleh karena itu,kejadian luar biasa penyakit
campak masih sering dijumpai di daerah-daerah tertentu.Bahkan akhir-akhir ini
dengan adanya situasi krisis dan perpindahan penduduk yang cepat dari tempat
yang kurang aman ke tempat yang aman menyebabkan terjadinya penularan penyakit
campak yang tidak dapat dihindari (Vivian Nanny Lia Dewi,thn 2010)
·
Bibit penyakit yang menyebabkan Campak
(measles) adalah Virus.Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup (yang telah
dilemahkan).Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan-gumpalan yang beku dan
kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut.Sebelum menyuntikkan vaksin
ini,harus terlebih dahulu melarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest).Vaksin
yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam (Asuhan
Neonatus dan Balita,thn 2010)
B.
Etiologi
·
Virus morbili yang berasal dari secret saluran
pernapasan,darah dan urine dari orang yang terinfeksi.Penyebaran infeksi
melalui kontak langsung dengan droplet
dari orang yang terinfeksi.Masa inkubasi selama 10 – 20 hari,di mana periode
yang sangat menular adalah dari hari pertama hingga hari ke-4 setelah timbulnya
rash (pada umumnya pada stadium kataral) (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·
Penyebab morbili adalah virus morbili yang
terdapat dalam secret nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam
setelah timbul bercak-bercak.Cara penularan dengan droplet dan kontak.Bayi yang
dilahirkan oleh seorang ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat
kekebalan secar pasif melalui plasenta sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur
tersebut kekebalan akan mengurang sehingga bayi dapat menderita morbili.Bila
seorang wanita hamil menderita morbili ketika umur kehamilan 1 atau 2
bulan,maka 50% kemungkinan akan mengalami keguguran,bila ia menderita morbili
pada trimester pertama,kedua atau ketiga maka kemungkinan bayi yang lahir
menderita cacat/kelainan bawaan atau seorang bayi dengan berat lahir
rendah,atau lahir mati,atau bayi kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun (Ngastiyah
edisi 2,thn 2005)
·
Penyakit campak disebabkan oleh karena virus
campak.Virus campak termasuk didalam family paramyxovirus.Virus
campak sangat sensitive terhadap panas,sangat mudah rusak pada suhu 37 0C.Tolenransi
terhadap perubahan PH baik sekali.Bersifat sensitive terhadap eter,cahaya,dan
trysine.Virus mempunyai jangka waktu hidup pendek (short survival time) yaitu kurang dari 2 jam. Apabila di simpan
pada laboratorium,suhu penyimpanan yang baik adalah pada suhu -70 0C (Sri
Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)
C.
Patofisiologi
·
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi
eksudat yang serous dan poliferasi sel mononukleus dan beberapa sel
polimorfonukleus disekitar kapiler.Kelainan ini terdapat pada kulit,selaput
lendir nasofaring,bronkus dan konjungtiva (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi
eksudat yang serous dan poliferasi sel mononukleus dan beberapa sel
polimorfonukleus disekitar kapiler.Kelainan ini terdapat pada kulit,selaput
lendir nasofaring,bronkus dan konjungtiva (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
D.
Manifestasi
Klinik
- Stadium prodromal (Catarrhal)
Demam,malaise,batuk,konjungtivitis,koriza,terdapat
bercak
koplik berwarna putih kelabu
sebesar ujung jarum dikelilingi oleh eritema,terletak di mukosa bukalis
berhadapan dengan molar bawah,timbul dua hari sebelum munculnya rash.Stadium ini
berlangsung selama 4-5 hari (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Biasanya stadium ini
berlangsung selama 4-5 hari disertai panas tubuh,malaise(lemah),batuk,fotofobia(silau),konjungtivitis
dan koriza(katar hidung).Menjelang akhir stadium kataralis dan 24 jam timbul
enantema(ruam pada selaput lendir),timbul bercak koplik yang patognomonik bagi
morbili tetapi jarang dijumpai (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
Stadium ini berlangsung 4-5 hari dengan gejala flu,batuk
demam,terjadi konjungtivitis,nyeri tenggorok,pembesaran kelenjar getah bening
dan terjadi bercak koplik yaitu bercak putih kelabu yang dikelilingi daerah
kemerahan (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
- Stadium erupsi
Koriza
dan batuk-batuk bertambah,terjadi eritema yang berbentuk makula papula disertai
meningkatnya suhu badan.Mula-mula eritema muncul dibelakang telinga,dibagian
atas lateral tengkuk,sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.Kadang-kadang
terdapat perdarahan ringan dibawah kulit,pembesaran kelenjar getah bening
disudut mandibula dan didaerah belakang leher (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Dan
batuk-batuk bertambah.Timbul enantema atau titik merah di palatum durum dan
palatum molle.Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik . Dalam 2 hari
bercak-bercak menjalar ke muka ,lengan atas,bagian dada,punggung,perut,tungkai
bawah.Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit.Rasa gatal,muka
bengkak.Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut Koriza mandibula dan
didaerah leher belakang (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
Merupakan
stadium pada morbili yang ditandai dengan adanya titik merah pada palatum durum
dan palatum mole,kemudian adanya bercak makulopapuler pada muka tubuh dan
anggota gerak (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
- Stadium konvalensi
Erupsi
berkurang dan meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpegmentasi) yang
akan menghilang dengan sendirinya. Selanjutnya diikuti gejala anoreksia,malaise,limfadenopati (Suriadi,S.Kp,MSN
dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Selain
hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering pula ditemukan kulit
bersisik.Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili (Ngastiyah
edisi 2,thn 2005)
Dimana
gejala-gejala sudah mulai menghilang dan meninggalkan bekas seperti adanya
hiperpigmentasi (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
E.
Penatalaksanaan
Medis
- Pemberian
vitamin A
- Istirahat,baring
selama suhu tubuh meningkat,pemberian antipiretik
- Pemberian
antibiotic pada anak-anak yang berisiko tinggi
- Pemberian
obat batuk dan sedativum
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Pengobatan
simptomatik dengan antipiretika bila suhu tinggi,sedativum,obat batuk dan
memperbaiki keadaan umum.Tindakan lain ialah pengobatan segera terhadap
komplikasi yang timbul (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
F.
Asuhan
Keperawatan
a) Pengkajian
§ Riwayat
keperawatan:riwayat imunisasi,kontak terinfeksi dengan orang yang terinfeksi (Suriadi,S.Kp,MSN
dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
§ Kaji
tanda-tanda demam,koriza,batuk,konjungtivitis,bercak komplik,eritema pada
bagian belakang telinga,leher dan bagian belakang,todak nafsu makan,lemah,lesu (Suriadi,S.Kp,MSN
dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
§ Pada
pengkajian ini dapat di temukan adanya demam,nyeri tenggorok,nafsu makan
menurun,adanya bercak putih kelabu,kelemahan pada ekstremitas.Apabila terjadi
komplikasi pada telinga dapat ditemukan adanya serumen atau cairan yang keluar
dari telinga,apabila pada bronchus yang menyebabkan bronchopneumonia,terjadi
masalah pernapasan,dll (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
b) Diagnosa
Keperawatan
1. Resiko
penyebaran infeksi b/d organisme virulen
2. Tidak
efektifnya bersihan jalan napas b/d adanya batuk
3. Gangguan
integritas kulit b/d adanya rash
4. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat
5. Gangguan
aktivitas diversional b/d isolasi dari kelompok sebaya
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
c) Perencanaan
1. Perluasan
infeksi tidak terjadi
2. Anak
menunjukkan tanda-tanda pola napas efektif
3. Anak
dapat mempertahankan integritas kulit
4. Anak
menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisi
5. Anak
dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama
menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita
Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
d) Evaluasi
1. Jelaskan
terapi yang diberikan : dosis,efek samping
2. Melakukan
imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai dengan prosedur
3. Menekankan
pentingnya control ulang sesuai jadwal
4. Informasikan
jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan
5. Menganjurkan
kepada keluarga untuk memperhatikan
Kesehatan klien (anaknya)
6. Menganjurkan
untuk selalu memberikan makanan yang sehat seperti 4 sehat 5 sempurna
7. Mempertahankan
dan melanjutkan intervensi yang ada di atas
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi & Yulianti,Rita (2006) Asuhan Keperawatan pada Anak Jakarta:Sagung
Seto edisi 2.
Ngastiyah (2005) Perawatan Anak Sakit Jakarta: Buku Kedokteran EGC edisi 2.
Hidayat,Aziz Alimul A (2008) Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jakarta
: Salemba Medika.
Hadinegoro,Sri Rezeki S.dkk (2008) Pedoman Imunisasi di Indonesia.Jakarta :
Ikatan Dokter Anak Indonesia edisi 3.
Hidayat,Aziz Alimul (2005) Pengantar Ilmu Keperawatan
Jakarta:Salemba
Suryana. A (2005) Berbagai Masalah Kesehatan Anak dan Balita Jakarta:Khilma.
Nanny Lia Dewi,Vivian (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita
Jakarta:Salemba Medika.
0 komentar:
Posting Komentar