Terupdate

Minggu, 27 Desember 2015

Laporan Pendahuluan Morbili



 
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Morbili ialah penyakit virus akut,menular yang ditandai dengan 3 stadium,yaitu stadium katar,stadium erupsi dan stadium konvalensi (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
Morbili/campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak,ditandai dengan panas,batuk,pilek,konjungtivitis dan ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) ,diikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh (Sri Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)
Penyakit campak sampai saat ini masih menjadi masalah rtelah dilaksanakan oleh Depkes dan Kesos RI dan sudah mencakup lebih dari 80%,tetapi untuk daerah-daerah terpencil,cakupan tersebut secara keseluruhan masih belum tercapai.Oleh karena itu,kejadian luar biasa penyakit campak masih sering dijumpai di daerah-daerah tertentu.Bahkan akhir-akhir ini dengan adanya situasi krisis dan perpindahan penduduk yang cepat dari tempat yang kurang aman ke tempat yang aman menyebabkan terjadinya penularan penyakit campak yang tidak dapat dihindari (Vivian Nanny Lia Dewi,thn 2010)
Bibit penyakit yang menyebabkan Campak (measles) adalah Virus.Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup (yang telah dilemahkan).Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan-gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut.Sebelum menyuntikkan vaksin ini,harus terlebih dahulu melarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest).Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam (Asuhan Neonatus dan Balita,thn 2010)
B.   Tujuan
Adapun tujuan untuk mempelajari penyakit Morbili (Campak) pad anak,yakni:
1.    Kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penyakit Morbili
2.    Virus apa yang menyebabkan sehingga anak bisa menderita penyakit Morbili
3.    Bagaimana perjalanan penyakitnya sehingga seseorang bisa terinfeksi
4.    Bagaimana cara mengatasi dan mengobati penyakit tersebut
5.    Dan kita sebagai perawat bagaimana cara untuk bisa menegakkan suatu diagnose

C.   Manfaat
Manfaat dapat kita peroleh adalah kita sebagai perawat harus mengetahui bagaimana tanda-tanda orang yang mengalami penyakit Morbili dan bagaimana pula untuk menanganinya.








BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian
·         Morbili adalah penyakit infeksi virus akut yang ditandai oleh tiga stadium yaitu stadium kataral,stadium erupsi,dan stadium konvalensi (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·         Morbili ialah penyakit virus akut,menular yang ditandai dengan 3 stadium,yaitu stadium katar,stadium erupsi dan stadium konvalensi (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
·         Morbili merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang pada anak (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
·         Morbili/campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak,ditandai dengan panas,batuk,pilek,konjungtivitis dan ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) ,diikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh (Sri Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)
·         Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular (Aziz Alimul Hidayat edisi 1,thn 2005)
·         Campak merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak,tetapi juga menyerang orang dewasa.Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal (A.Suryana,thn 2005)
·         Penyakit campak sampai saat ini masih menjadi masalah rtelah dilaksanakan oleh Depkes dan Kesos RI dan sudah mencakup lebih dari 80%,tetapi untuk daerah-daerah terpencil,cakupan tersebut secara keseluruhan masih belum tercapai.Oleh karena itu,kejadian luar biasa penyakit campak masih sering dijumpai di daerah-daerah tertentu.Bahkan akhir-akhir ini dengan adanya situasi krisis dan perpindahan penduduk yang cepat dari tempat yang kurang aman ke tempat yang aman menyebabkan terjadinya penularan penyakit campak yang tidak dapat dihindari (Vivian Nanny Lia Dewi,thn 2010)
·         Bibit penyakit yang menyebabkan Campak (measles) adalah Virus.Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup (yang telah dilemahkan).Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan-gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut.Sebelum menyuntikkan vaksin ini,harus terlebih dahulu melarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest).Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam (Asuhan Neonatus dan Balita,thn 2010)

B.   Etiologi
·         Virus morbili yang berasal dari secret saluran pernapasan,darah dan urine dari orang yang terinfeksi.Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan  droplet dari orang yang terinfeksi.Masa inkubasi selama 10 – 20 hari,di mana periode yang sangat menular adalah dari hari pertama hingga hari ke-4 setelah timbulnya rash (pada umumnya pada stadium kataral) (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·         Penyebab morbili adalah virus morbili yang terdapat dalam secret nasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.Cara penularan dengan droplet dan kontak.Bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secar pasif melalui plasenta sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga bayi dapat menderita morbili.Bila seorang wanita hamil menderita morbili ketika umur kehamilan 1 atau 2 bulan,maka 50% kemungkinan akan mengalami keguguran,bila ia menderita morbili pada trimester pertama,kedua atau ketiga maka kemungkinan bayi yang lahir menderita cacat/kelainan bawaan atau seorang bayi dengan berat lahir rendah,atau lahir mati,atau bayi kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
·         Penyakit campak disebabkan oleh karena virus campak.Virus campak termasuk didalam family paramyxovirus.Virus campak sangat sensitive terhadap panas,sangat mudah rusak pada suhu 37 oC.Tolenransi terhadap perubahan PH baik sekali.Bersifat sensitive terhadap eter,cahaya,dan trysine.Virus mempunyai jangka waktu hidup pendek (short survival time) yaitu kurang dari 2 jam. Apabila di simpan pada laboratorium,suhu penyimpanan yang baik adalah pada suhu -70 0C (Sri Rezeki S.Hadinegoro edisi 3,thn 2008)

C.   Patofisiologi
·         Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous dan poliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler.Kelainan ini terdapat pada kulit,selaput lendir nasofaring,bronkus dan konjungtiva (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
·         Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang serous dan poliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler.Kelainan ini terdapat pada kulit,selaput lendir nasofaring,bronkus dan konjungtiva (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)  

D.   Manifestasi Klinik
-       Stadium prodromal (Catarrhal)
Demam,malaise,batuk,konjungtivitis,koriza,terdapat bercak
koplik berwarna putih kelabu sebesar ujung jarum dikelilingi oleh eritema,terletak di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah,timbul dua hari sebelum munculnya rash.Stadium ini berlangsung selama 4-5 hari (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
      Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari disertai panas tubuh,malaise(lemah),batuk,fotofobia(silau),konjungtivitis dan koriza(katar hidung).Menjelang akhir stadium kataralis dan 24 jam timbul enantema(ruam pada selaput lendir),timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili tetapi jarang dijumpai (Ngastiyah  edisi 2,thn 2005)
      Stadium ini berlangsung 4-5 hari dengan gejala flu,batuk demam,terjadi konjungtivitis,nyeri tenggorok,pembesaran kelenjar getah bening dan terjadi bercak koplik yaitu bercak putih kelabu yang dikelilingi daerah kemerahan (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)
-       Stadium erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah,terjadi eritema yang berbentuk makula papula disertai meningkatnya suhu badan.Mula-mula eritema muncul dibelakang telinga,dibagian atas lateral tengkuk,sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan dibawah kulit,pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah belakang leher (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Dan batuk-batuk bertambah.Timbul enantema atau titik merah di palatum durum dan palatum molle.Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik . Dalam 2 hari bercak-bercak menjalar ke muka ,lengan atas,bagian dada,punggung,perut,tungkai bawah.Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit.Rasa gatal,muka bengkak.Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di sudut Koriza mandibula dan didaerah leher belakang (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
Merupakan stadium pada morbili yang ditandai dengan adanya titik merah pada palatum durum dan palatum mole,kemudian adanya bercak makulopapuler pada muka tubuh dan anggota gerak (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)


-       Stadium konvalensi
Erupsi berkurang dan meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpegmentasi) yang akan menghilang dengan sendirinya. Selanjutnya diikuti  gejala anoreksia,malaise,limfadenopati (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering pula ditemukan kulit bersisik.Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)
Dimana gejala-gejala sudah mulai menghilang dan meninggalkan bekas seperti adanya hiperpigmentasi (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)

E.   Penatalaksanaan Medis
-       Pemberian vitamin A
-       Istirahat,baring selama suhu tubuh meningkat,pemberian antipiretik
-       Pemberian antibiotic pada anak-anak yang berisiko tinggi
-       Pemberian obat batuk dan sedativum
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
Pengobatan simptomatik dengan antipiretika bila suhu tinggi,sedativum,obat batuk dan memperbaiki keadaan umum.Tindakan lain ialah pengobatan segera terhadap komplikasi yang timbul (Ngastiyah edisi 2,thn 2005)

F.    Asuhan Keperawatan
a)    Pengkajian
§  Riwayat keperawatan:riwayat imunisasi,kontak terinfeksi dengan orang yang terinfeksi (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
§  Kaji tanda-tanda demam,koriza,batuk,konjungtivitis,bercak komplik,eritema pada bagian belakang telinga,leher dan bagian belakang,todak nafsu makan,lemah,lesu (Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)

§  Pada pengkajian ini dapat di temukan adanya demam,nyeri tenggorok,nafsu makan menurun,adanya bercak putih kelabu,kelemahan pada ekstremitas.Apabila terjadi komplikasi pada telinga dapat ditemukan adanya serumen atau cairan yang keluar dari telinga,apabila pada bronchus yang menyebabkan bronchopneumonia,terjadi masalah pernapasan,dll (A.Aziz Alimul Hidayat,thn 2008)

b)    Diagnosa Keperawatan
1.    Resiko penyebaran infeksi b/d organisme virulen
2.    Tidak efektifnya bersihan jalan napas b/d adanya batuk
3.    Gangguan integritas kulit b/d adanya rash
4.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat
5.    Gangguan aktivitas diversional b/d isolasi dari kelompok sebaya
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)

c)    Perencanaan
1.    Perluasan infeksi tidak terjadi
2.    Anak menunjukkan tanda-tanda pola napas efektif
3.    Anak dapat mempertahankan integritas kulit
4.    Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisi
5.    Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga
(Suriadi,S.Kp,MSN dan Rita Yuliani,S.Kp.M.Psi edisi 2,thn 2006)
                                                                                      
d)    Evaluasi
1.    Jelaskan terapi yang diberikan : dosis,efek samping
2.    Melakukan imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai dengan prosedur
3.    Menekankan pentingnya control ulang sesuai jadwal
4.    Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan
5.    Menganjurkan kepada keluarga untuk memperhatikan
Kesehatan klien (anaknya)
6.    Menganjurkan untuk selalu memberikan makanan yang sehat seperti 4 sehat 5 sempurna
7.    Mempertahankan dan melanjutkan intervensi yang ada di atas












DAFTAR PUSTAKA
Suriadi & Yulianti,Rita (2006) Asuhan Keperawatan pada Anak Jakarta:Sagung Seto edisi 2.
Ngastiyah (2005) Perawatan Anak Sakit Jakarta: Buku Kedokteran EGC  edisi 2.
Hidayat,Aziz Alimul A (2008) Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jakarta : Salemba Medika.
Hadinegoro,Sri Rezeki S.dkk (2008) Pedoman Imunisasi di Indonesia.Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia edisi 3.
Hidayat,Aziz Alimul (2005) Pengantar Ilmu Keperawatan Jakarta:Salemba
Suryana. A (2005) Berbagai Masalah Kesehatan Anak dan Balita Jakarta:Khilma.
Nanny Lia Dewi,Vivian (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita Jakarta:Salemba Medika.
     



0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com

Sponsor