PEMBAHASAN
I.
KONSEP
MEDIS
A.
Defenisi
Demam reumatik(DR) adalah
penyakit inflamasi yang mengenai jantung,sendi,sistem pusat dan jaringan
subkutan.(Wong,2009:1095)
Demam reumatik
adalah suatu penyakit radang yang terjadi setelah adanya infeksi streptococcus
golongan beta hemolitik A,yang dapat menyebabkan lesi patologis di daerah
jantung,pembuluh darah,sendi,jaringan subkutan.(Aziz Alimul,2006:57)
Demam reumatik
adalah suatu penyakit peradangan autoimun yang mengenai jaringan konektif
jantung,tulang,jaringan subkutan dan pembuluh darah pada pusat sistem
persarafan,sebagai akibat dari infeksi beta streptococus hemolyticus grup A.(Suriadi,2005:67)
Demam Reumatik ( DR )
adalah suatu sindromklinik akibat infeksi Streptokokkus bet-hemolyticus
golongan A. (Ngastiyah,2005 :112 )
Demam reumatik
merupakan penyakit peredangan akut yang dapat menyertai faringitis yang
disebabkan oleh Streptococus beta-hemolyticus group A. (Arief Mansjoer,2000:454).
B. Etiologi
Infeksi
Streptococcus beta-hemolyticus group A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya
demam reumatik, baik pada serangan pertama ataupun serangan ulang.
Bukti
kuat mendukung hubungan antara infeksi pernapasan atas dengan streptococcus
grup A dan perkembangan lanjut Demam reumatik biasanya(2-6 minggu)pada hampir
semua kasus Demam Reumatik infeksi sebelumnya oleh streptococcus grup A dapat
di ketahui melalui hasil laboratorium tentang peningkatan titer antibodi.Pencegahan
atau pengobatan infeksi streptococcus grup A mencegah demam reumatik. .(Wong,2009:1095)
C. Patofisiologi
v Demam
reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang disebabkan oleh
kelompok kuman A beta hemolytic strptococus yang menyerang pada pharynx.
v Streptococus
diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20 produk ekstrasel;yang penting
diantaranya adalah streptolisin O streptolisin S,hialurronidase,streptokinase
serta streptococcal erythrogenic toxin.Demam reumatik yang terjadi diduga
akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk tersebut.
v Sensivits
sel B antibodi memproduksi antistreptococus yang membentuk imun kompleks.Reaksi
silang imin kompleks tersebut dengan sarcolema kardiak menimbulkan respon
peradangan myocardial dan valvular.Peradangan biasanya terjadi pada katup
mitral yang mana akan menjadi skar dan kerusakan permanen.
v Demam
reumatik terjadi 2-6 minggu setelah tidak ada pengobatan atu pengobatan yang
tidak tuntas karena infeksi saluran napas atas oleh kelompok kuman A
betahemolytic
v Mungkin
ada predisposisi genetik dan ruangan yang sesak khususnya diruangan kelas atau
tempat tinggal yang dapat meningkatkan resiko.
v Penyebab
utama morbiditas dan mortalitas adalah fase akut dan kronik dengan karditis. A.(Suriadi,2005:67)
D.
Manifestasi Klinis
Dihubungkan
dengan diagnosis, manisfestasi klinis pada demam reumatik akut dibedakan atas manifestasi
mayor dan minor.
v Manifestasi mayor
Karditis
Karditiis reumatik
merupakan proses peredangan aktif yang mengenai endokardium, miokardium, dan
pericardium.Gejala awal adalah rasa lelah, pucat dan anoreksia.Tanda klinis
karditis meliputi takikardi, disritmia, bising patologis, adanya kardiomegali,
secara radiologi yang makin lama makin membesar, adanya gagal jantung, dan
tanda perikarditis ( nyeri sekitar umbilicus dan terdengar friction rub ). Pada
insufisiensi mitral terdapat bising pansistolik dengan puntum maksimum di
apeks,penjalaran akisilla kekiri pat stenosis ; bila terdapat stenosis mitral
relative timbul bising Carey Coombs. Pada insufisiensi aorta terdapat bising
diastolic dini bernada tinggi disela iga ketiga kiri, perabaan nadi dapat berupa
water-hammer pulse.
Artritis
Artritis terjadi pada
sekitar 70% pasien dengan demam reumatik,
bersifat asimetris dan berpindah-pindah ( poliartritis migrans ),
ditandai oleh nyeri yang hebat , bengkak , eritema dan demam.
Korea Sydenham
Korea mengenai 15%
pasien demam reumatik ,berupa gerakan yang tidak di sengaja dan tidak bertujuan
atau inkoordinasi maskular,biasanya pada otot wajah dan ekstremitas,serta emosi
yang labil.
Eritema marginatum
Eritema marginatum di
temukan pada lebih-kurang 5% pasien .tidak gatal ,macular,dengan tepieritema
yang menjalar mengelilingi kulit yang tampak normal. Tersering pada batang
tubuh dan tungkai proksimal,serta tidak
melibatkan wajah.
Nodulus subkutan
Di temukan pada sekitar
5-10% pasien. Nodul berukuran antara 0,5
sampai 2 cm,tidak nyeri,dan dapat bebas digerakkan.Nodulus umumnya terdapat
pada permukaan ekstensor sendi , terutama pada siku, ruas jari, lutut, dan persendian kaki.kulit
yang menutupinya tidak menunjukkan tanda radang.
v Manifestasi minor
Manifestasi
minor pada demam reumatik akut dapat berubah demam yang bersifat remiten,
artralgia, nyeri abdomen, anoreksia, nausea, dan muntah. . (Arief Mansjoer,2000:454-455).
E. Penatalaksanaan
Medis
Dasar pengobatan Demam Reumatik terdiri dari:
v Istirahat;
bergantung pada ada tidaknya dan berat serta ringannya karditis.
v Eradikasi
kuman streptookok .untuk Negara berkembang WHO menganjurkan penggunaan benzatin
penisilin 1,2 juta 1M.bila alergi terhadap penisilin digunakan eritromisin 20
mg/kg BB 2 kali sehari selama 10 hari.
v Penggunaan
obat antiradang bergantung terdapatnya dan beratnya karditis dengan
kardiomegali atau gagal jantung
v Pengobatan
suportif, berupa diet tinggi kalori dan protein serta vitamin ( terutama
vitamin C )dan pengobatan terhadap komplikasi. . (Ngastiyah,2005 :116-117 )
II.
ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Keperawatan
v Riwayat
penyakit
v Monitor
komplikasi jantung (CHF dan arrhytmia)
v Auskultasi
jantung bunyi jantung melemah dengan iramah derap diastole
v Tanda-tanda
vital (TTV)
v Kaji
adanya nyeri
v Kaji
adanya peradangan nyeri
v Kaji adanya lesi pada kuliA.(Suriadi,2005:69)
2. Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa
atau masalah keperawatan yang terjadi pada anak dengan demam reumatik dapat
ditemukan diagnosis sebagai berikut:
1) Penurunan
curah jantung
2) Resiko
cedera
3) Intoleransi
aktifitas
4) Kurang
pengetahuan.(Aziz Alimul,2006:58)
3. Intervensi Keperawatan
1)
Dx
1 : Penurunan curah jantung
Terjadi penurunan curah
jantung ini kemungkinan disebabkan oleh proses inflamasi dan kerusakan jaringan
miokardium atau karena adanya insufifisiensi aorta dan lain sebagainya.
Tujuan
:
tindakan keperawatan diarahakan untuk mempertahankan curah jantung yang normal.
Intervensi
:
ü Monitor
tanda dan gejala penurunan curah jantung
ü Monitor
EKG pertahankan tirah baring atau alternatifnya penurunan aktifitas
ü Kalaborasi
dalam pemberian kortikosteroid dan catat efek samping seperti adanya retensi
natrium,kehilangan kalium,dan lain-lain
ü Monitoring
kardiovaskuler seperti nadi,pengisapan kapiler,bunyi napas,warna kulit,dan
memberikan obat
ü Monitoring
tanda hipokalemia seperti kelemahan
otot,hipotensi,distrimia,tkikardi,iritabilitas,mengantuk,dan tanda hiperkalemia
seperti kelemahan otot,kedutan,bradikardia,oligouri,apnea.
ü Monitoring
kadar kalium karena dapat menyebabkan taksiritas digoxin.
2)
Dx
2 : Resiko cedera
Resiko terjadi cedera
dapat disebabkan karena adnya organisme streptococcus serta adanya kerentanan
dari kekambuhan demam reumatik dan endeokartitis.
Tujuan
:
tindakan keperawatan dapat diarahkan pada kepatuhan proses terapi sehingga
kemungkinan cedera atau komplikasi tidak ada.
Intervensi
:
ü Berikan
antibiotik bila ada indikasi
ü Berikan
istirahat yang cukup dan nutrisi yang adekuat
ü Berikan
salisilat untuk mengendalikan proses inflamasi
ü Berikan
prednison untuk mengatasi perikarditis
ü Batasi
aktifitas
3)
Dx
3 : Intoleransi aktivitas
Terjadinya intoleransi
aktivitas ini karena adanya proses imflamasi pada jantung,maka untuk
mengatasinya anak mempertahankan kondisi istirahat atau aktivitas seminimal
mungkin.
Tujuan
:
tindakan keperawatan diarahkan untuk proses penyembuhan inflamasi pada jantung.
Intervensi
:
ü Pertahankan
tirah baring sampai dengan nilai laboratorium membaik
ü Monitor
peningkatan aktivitas secara bertahap
ü Sedikit
mungkin di pindahkan
ü Pertahankan
kesejajaran tubuh
ü Lakukan
perubahan posisi anak setiap 2 jam..(Aziz Alimul,2006:59-60)
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta :EGC.
Hidayat, Aziz Alimul.
2006. PENGANTAR ILMU KEPERAWATAN ANAK
BUKU 2. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Suriadi,dkk. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta :
PT. PERCETAKAN PENEBAR SWADAYA.
Mansjoer, Arief, dkk.
2000. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN.
Jakarta : Media Aesculapius.
Wong, Donna L, dkk. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 2
EDISI 6. Jakarta : EGC.
0 komentar:
Posting Komentar