Kampusku

Alamat Jalan DR. Ratulangi Nomor 101 Kota Makassar - Sulawesi Selatan

Profil Pembina dan Pengurus

Mengenal Lebih dekat, Pembina dan Pengurus UKM Pilar Kota Setiap Periode

Foto Kegiatan

Foto-Foto setiap kegiatan yang telah di laksanakan

Tentang UKM Pilar Kota

Mengenal Unit Kegiatan Mahasiswa Pilar Kota Akper Muhammadiyah Makassar

Artikel

Menyediakan bacaan dalam bentuk Artikel, Asuhan Keperawatan dan Laporan Pendahuluan

Terupdate

Jumat, 04 Desember 2015

Formulir Pendaftaran Anggota Baru


Untuk mendaftar menjadi calon pengurus periode tahun ini, maka dengan ini di wajibkan untuk mengisi formulir di bawah ini :

Tentang Pilar Kota

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-gKE3ZQazgSXHIfW3btNtZ3NNTvLj0uJZeDNJRQq2Wrtz6pkSomH4YCeQwqVlqU6e4R-JKp5s7O9LK7_uvyi3aPMi3AJ58f-Uqp0v61ENm2kGsHLBFWVgFwxv-5aEqFzoX7sSKhCf5eu/s113/*
Assalamu Alaikum wr.wb. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) 
PILAR KOTA MAKASSAR AKPER MUHAMMADIYAH MAKASSAR merupakan organisasi mahasiwa yang merupakan wadah untuk menuangkan kreatifitas mahasiswa dan tempat untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa AKPER Muhammadiyah Makassar.. 
Yang mana organisasi ini terbentuk pada tanggal 22 Juni 2008 di Kampus AKPER Muhammadiyah Makassar... 
Kepengurusan organisasi ini terdiri dari
 - Manajer Umum
- Manajer I 
- Manajer II 
- Manajer III 
- Koordinator pilar Beserta Anggota-Anggotanya 
Ukm Pilar kota ini bergerak dalam bidang Seni dan Olahraga yang mana dalam bidang seni terdapat pilar-pilar yaitu : 
- Pilar Drama/Perfilman
- Pilar puisi 
- Pilar Tari 
- pilar Musik 
- Pilar Paduan Suara 

sedangkan dalam bidang olahraga terdapat pilar-pilar yaitu : 
 - Pilar Futsal 
- Pilar Badminton 
- pilar Takraw 
 - pilar tanis Meja 
 - pilar Tapak suci 



VISI DAN MISI
VISI :
Menjadi organisasi mahasiswa keperawatan yang berjiwa seni dan olahraga yang tinggi dalam persaingan dunia keperawatan.
      MISI :
·         Melakukan perekrutan anggota setiap tahun untuk membentuk jiwa seni dan olahraga sebagai tahap awal
·         Melakukan seleksi dan latihan setiap pementasan.
·         Memberikan kesempatan kep
·         ada mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya
·         Melakukan pementasan setiap tahun untuk menunjukkan kemampuan.

Sekretariat : Kampus AKPER Muhammadiyah Makassar 
Jl. Dr. Ratulangi No. 101  (0411) 859127 Makassar 
Sekian dan Terima Kasih 
Salam Hormat Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Islam Muhammadiyah Ratulangi Kota Makassar 
Wassalam

Pilar Tari

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpLn73Ul9fWr_Hnxn_x1HtFe07zfh0Mu9_ovGS1MVfiO-FfejgObACZZyQchc8o-qhKVMD4Doa0jlIcAKMRnnhY8uLnT8feWVKz5ODJ_1f0zL5jLo1cq_CLjJBIpPeBuy5PwOLb78Bf_5t/s1600/_DSC8163.jpg

Tari merupakan gerak tubuh yang dilakukan secara berirama dan dilakukan pada waktu dan tempat tertentu guna untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan sebuah perasaan, maksud, serta pikiran yang diserati dengan musik pengiring guna untuk mengatur gerakan sang penari dan juga memperkuat maksud yang akan disampaikan.

Gerakan tari sedikit berbeda dengan gerakan sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, ataupun senam. Gerak dalam sebuah tarian bukanlah gerak yang realistis, tetapi gerak yang sudah diberi bentuk ekspresif serta sentuhan estetis.

Sebuah tarian sebenarnya adalah perpaduan dari beberapa unsur, yang disebut dengan wiraga (raga), Wirama (irama), dan juga Wirasa (rasa). Ketiga unsur tersebut dilebur menjadi sebuah bentuk tarian yang sangat harmonis. Unsur utama dalam sebuah tari adalah gerak. Gerak dalam tarian selalu melibatkan semua anggota badan si penari. Unsur-unsur tersebut dipadukan menjadi sebuah gerakan yang enak dipandang.

Pilar Paduan Suara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouVJHxxfuJkbwCR5vGVTXAgcdZTf7yB2ywGoLwxQlFYz0MmtA-ZhcK-oP3JhkfsPNHVUBjkA94JZZ1rDYuabhagzJ70dWoyQwacHzm1m2d2iQ2coxIZzD7qydF83OuN5ZbSLhUEfPfLnG/s1600/_DSC8375.jpg
Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).
Pengertian paduan suara adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secaraunisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi a cappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano, termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan secara a cappella.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis,       contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran ,  contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

Pilar Musik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidlW8m60sPJ6hWyOPCYMkz4Yz3GqBGcdrizr29R2OXnNXItdi-86bOMykOJMrHqCRXLjWwONJC1pohJ8bOJMajGQB4sD1ytw6kqU7sED_HY0mJK0Ot8oB6Xl2Vw0AJC7y4PabAEuo58wEz/s1600/_DSC8406.jpg
Pengertian Musik
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu. 


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Pilar Puisi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE28dA3Eo7fs_KK9slhY2p1nH3viGyxorsnJDzVVF30vhQoAzjlVDbPHi6SlfktkgsI0IS_t6JMsEQmYiWxbXB5kFRexVnOnaSpZBtjersQ_R2IFi1njaOTHncmKVwA0ekeIWHuQ_8zZE0/s1600/IMG_0402.jpg
A. PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan memadatkan segala unsur bahasa. Bahasa pada puisi tidak sama dengan bahasa yang kita pakai sehari – hari, Puisi menggunakan bahasa yang ringkas namun penuh makna dan Kata – kata yang digunakan mengandung banyak pengertian. Luasnya pengetahuan pembaca sangat penting saat membaca puisi, karena untuk menemukan makna dalam sebuah puisi, pembaca harus membaca puisi dengan seksama dan memperhatikan banyak faktor dalam puisi tersebut.

B. UNSUR – UNSUR PUISI
Suatu puisi dibangun berdasarkan 2 unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik Puisi
Secara umum, unsur Intrinsik Puisi dibagi menjadi 7, yaitu :

a. Unsur Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar suatu puisi. Setiap puisi mempunyai banyak hal yang dibahas, namun pasti memiliki satu topik utama dari pembahasan tersebut. Nah Topik Utama itulah yang disebut Tema.

b. Unsur Suasana (Latar)
Suasana adalah unsur pemikiran dan perasaan penyair yang mampu membuat suatu suasana terhadap pembaca atau pendengar setelah membaca atau mendengar suatu puisi. Suasana merupakan akibat yang ditimbulkan kepada pembaca atau pendengar. Suasana yang ditimbulkan bisa gembira, sedih, terharu, dll. Semakin tersampaikannya suasana tersebut kepada pembaca atau pendengar, maka semakin bagus puisi tersebut.

c. Unsur Imaji
Imaji merupakan gambaran yang ditimbulkan ketika membaca puisi tersebut. Gambaran yang dimaksud bisa menyentuh pembaca atau pendengar melalui indra manusia, pendengaran, penglihatan, perabaan, dll. Tujuan adanya Imaji adalah agar pembaca atau pendengar mampu memahami dan benar – benar mengerti makna dari puisi tersebut. Imaji biasanya dikategorikan kepada beberapa Citraan, yaitu :
  • Citraan Penglihatan
  • Citraan Pendengaran
  • Cintraan Perabaan
  • Citraan Penciuman
  • Citraan Pengecapan
  • Citraan Gerak
  • Citraan Perasaan
  • Citraan Intelektual

 d. Unsur Simbol (Lambang)
Simbol atau lambang merupakan unsur puisi yang menyatakan bahwa kata – kata dalam puisi bisa saja merupakan suatu lambang untuk maksud dan tujuan yang lain. Contohnya “Hati yang Terbuat Dari Baja”, kata “Baja” dalam baris puisi tersebut bisa melambangkan atau menjadi simbol kekuatan yang sulit untuk dipecahkan.

e. Unsur Musikalitas Puisi (Nada/Bunyi)
Sebuah puisi disusun atas kata – kata tertentu yang penuh makna dan juga indah untuk didengar. Kata – kata tersebut berfungsi terhadap keseluruhan makna yang terdapat dalam puisinya. Musikalitas Puisi yang dimaksud adalah penyusunan kata – kata yang bermakna, indah, dan juga menarik didengar bunyinya sehingga menarik bagi pembaca atau pendengar puisi tersebut.

f. Unsur Gaya Bahasa
Dasar dari suatu susunan puisi adalah bahasanya. Setiap Penyair memiliki gaya bahasa yang berbeda – beda, gaya bahasa ini menjadi pilihan penyair sesuai dengan pikiran dan perasaan saat membuat puisi tersebut. Ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan pemilihan kata pada puisi, diantaranya adalah bedanya zaman, pengalaman hidup penyair, perbedaan tempat budaya, dll.

g. Unsur Amanat
Seperti yang telah saya jelaskan diatas, setiap puisi memiliki makna tertentu. Oleh karena itu puisi yang baik memiliki amanat yang hendak disampaikan. Amanat merupakan pesan dari penyair kepada pembaca atau pendengar setelah memahami tema, makna, bunyi, dan makna dalam puisi tersebut. Amanat dalam suatu puisi biasanya disampaikan secara tersirat, jadi kita harus memahami puisi tersebut dengan benar untuk mendapatkan amanat penyair tersebut.

2. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik adalah unsur pada penyair yang tidak berhubungan secara langsung dengan puisi tersebut. Artinya unsur ekstriksi adalah unsur luar puisi, diantaranya adalah :
  • Keadaan Sosial Penyair
  • Lingkungan Penyair
  • Profesi Penyair
  • Pengalaman Penyair
  • Kondisi Ekonomi Penyair
  • Peran Penyair dalam Masyarakat
  • Dll.


C. CIRI – CIRI PUISI
Pada prinsipnya Unsur dan Ciri puisi tidak jauh berbeda, namun secara umum puisi memiliki ciri – ciri sederhana sebagai berikut.

1. Pola Bunyi (rima)
Pola Bunyi atau Rima adalah penataan bunyi dari kata – kata yang menyusun puisi tersebut. Penataan bunyi tersebut dapat dilihat dari setiap baris juga bisa diamati dari berberapa baris dalam satu bait. Penataan Bunyi Puisi bisa dilakukan secara sengaja oleh penyair dan bisa juga tertata secara kebetulan.

2. Irama (Ritme)
Irama bisa diartikan sebagai pergantian, keras lembut, lambat cepat, panjang pendek, atau tinggi rendahnya pengucapan kata dalam puisi. Irama digunakan untuk memperindah puisi sehingga nilai puisi tersebut baik. Irama dapat mempengaruhi ketertarikan pembaca atau pendengar terhadap puisi.

3. Diksi (Pemilihan Kata)
Puisi memiliki pemilihan kata yang khas, kata – kata dalam puisi tidak sama dengan yang dipakai sehari – hari. Penyair biasanya memilih susunan kata yang indah, enak didengar, dan juga memiliki makna yang mendalam sehingga pembaca atau pendengar dapat menikmati puisi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA :
Kusmayadi, ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia Kelas XII. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Romadhona, Gita; Oktavia, Widyawati.2011. Superlengkap Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : GagasMedia
Damayanti, Dewi. 2012. Buku Pintar UN SMP 2013. Jakarta : Cmedia

Pilar Drama

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAoyuFp5KAToieixVzygpX5qiNtTRpwlm2Ww1vYzpTidzOzEh6vhVwS-bC7nLcpQBEh8mck9mXY3zlRuZkkCvLfKyOr3S89AEzhvxLfjfo_FF-vCRTKcC86d1hdYak8Cl8Kbfo6Ld6O4XO/s1600/_DSC0237.jpg
Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang
mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai
peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap
tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya,
misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya
yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.

Unsur-unsur dalam Drama
Unsur paling pokok dalam sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskah
drama atau text play), pemain (aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan),
dan penonton. Unsur lakon memegang peranan penting karena pemain tanpa
lakon jelas tidak dapat membuat drama. Begitu pun tempat saja tanpa lakon
tidak akan menghasilkan drama. Tetapi, sebaliknya kalau hanya ada lakon saja,
maka kita masih bisa mengikuti drama-drama bacaan, misalnya “closed drama.
Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman,
yaitu:
a. Tema, merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokok
ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.
b. Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca naskah atau pendengar (dalam hal ini) dan juga penonton drama.
Artinya penonton dapat menyimpulkan pesan moral yang telah ia dengar,
baca atau saksikan.
c. Plot. Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama
adalah konflik. Drama memang selalu menggambarkan konflik atau
pertentangan.
Adanya pertentangan menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi
sebab-akibat dan disebut alur/plot.

Secara rinci perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:
1) Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan, karena penonton mulai
diperkenalkan dengan lakon drama.
2) Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot drama
sebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar
sebuah drama
3) Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin
banyak, kait-mengkait dan masih menimbulkan tanda tanya.
4) Krisis, tahap ini berbagai konflik mencapai puncaknya.
5) Resolusi, Pada tahap ini dilakukan penyelesaian konflik.
6) Keputusan, tahap terkhir ini semua konflik berakhir dan cerita sebentar
lagi selesai.
d. Karakter atau perwatakan, yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh
dalam lakon drama.
e. Dialog, meupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang
dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan.
f. Setting, adalah tempat, rung, waktu, suasana terjadinya adegan. Karena
semua adegan dimainkan di panggung, panggung harus bisa menggambarkan
tempat adegan yang sedang terjadi.
g. Bahasa, naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulis
drama sebenarnya menggunakan bahasa untuk menuangkan ide dramanya.
h. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang
biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke
atas panggung oleh para seniman.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com

Sponsor