Terupdate

Minggu, 27 Desember 2015

Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
·         Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. (Fitriani,SST,SKM.Dkk)
·         Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) merupakan bayi yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram tanpa memandang masa kehamilan. Terbagi menjadi dua :
1. Prematur, Bayi yang lahir dengan umur kehamilan < 37 minggu
    dengan BB sesuai dengan BB untuk masa gestasi
2. Dismatur, Bayi baru lahir dengan berat lahir kurang dibanding dengan
    BB seharusnya untuk masa gestasi bayi tersebut.
(A.  Aziz Alimul Hidayat)

B. Etiologi
1.    Faktor Ibu
a. Penyakit
·         Toksemia gravidarum
·         Perdarahan antepartum
·         Trauma fisik dan psikologis
·         Nefritis akut
·         DM
      b. Usia ; kurang dari 20 tahun
      c. Keadaan sosial ekonomi
2.    Faktor Janin
a. Hidramnion
b. Kehamilan ganda. (H. Martini Bennu SKM.M.Kes)


Penyebab kelahiran BBLR sebagian besar belum diketahui. Pada banyak kasus BBLR sebagian berhubungan dengan kondisi :
·         Status social ekonomi yang rendah
·         Ras
·         Usia ibu dibawah 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
·         Aktivitas ibu
·         Ibu menderita penyakit akut / kronis ( DM, tyroid, ginjal, jantung, paru-paru, PEB/E, otoimun, trombositopenia ).
·         Kehamilan multiple
·         Kehamilan sebelumnya jelek faktor-faktor kebidanan, sebagai konstribusi kelahiran prematur.
·         Factor janin seperti gawat janin dan IUGR
·         Kelahiran dini oleh sebab lain misalnya kesalahan menentukan usia kehamilan. (Fitriani,SST,SKM.Dkk) 

C. Patofisiologi
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan ( prematur ) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan ( usia kehamilan 38 minggu ), tapi berat badan ( BB ) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.
Pada neonatus dengan berat badan lahir rendah, usia gestasional mungkin memendek atau janin gagal dalam mempertahankan laju pertumbuhan yang normal. Apabila tidak ditangani secara tepat maka dapat menyebabkan kematian karena banyak komplikasi yang timbul pada bayi baru lahir. Oleh sebab itu dideteksi secara dini agar dapat diantisipasi sebelum terjadi BBLR.   (Atikah Proverawati, SKM, MPH.Dkk)

D. Manifestasi Klinik
     Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
·         Berat kurang dari 2500 gram
·         Panjang kurang dari 45 cm
·         Lingkar dada kurang dari 30 cm
·         Lingkar kepala kurang dari 33 cm
·         Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
·         Kepala lebih besar
·         Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
·         Otot hipotonik lemah
·         Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
·         Ekstremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
·         Kepala tidak mampu tegak
·         Pernapasan 40-50 kali / menit
Nadi 100-140 kali / menit.  (Atikah Proverawati, SKM, MPH.Dkk)

E. Penataksanaan Medis
·         Pemantauan glukosa darah
·         Pemantauan gas darah
·         Pemberian Vit. K
·         Rawat incubator.  (H. Martini Bennu SKM.M.Kes)




Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
Bayi Prematur :
·         Riwayat kehamilan
·         Riwayat kelahiran
·         Sindrom distress pernafasan ; pernafasan cuping hidung, tahipnoe, retraksi, pernafasan yang sulit.
·         Aspirasi
·         Apnoe berulang
·         Frekuensi dan irama jantung → tidak teratur
·         Hipoglikemia; tremor, gugup, kedutan, letargi, sianosis, frekuensi pernafasan tidak teratur, apnoe, menangis lemah, nada tinggi
·         Kesulitan minum
·         Hipokalsemia
·         Hipotermia
·         Penurunan otot
·         Refleks isap, menelan lemah atau tidak ada
·         Mudah lelah
·         Edema
Bayi Dismatur :
Karakteristik fisik :
·         Sadar : penampilan normal
·         Menangis dan mempunyai kapasitas besar untuk makan
·         Penurunan lemak sub kutan
·         Kulit tipis dan kering
·         Penurunan massa otot, khususnya diatas bokong dan pipi
·         Abdomen cekung
·         Tali pusat kuning dan kering
·         Frekuensi pernafasan tak teratur
·         Apnea
·         Menangis lemah dan nada tinggi
·         Kesulitan makan
·         Takipnea, kedutan, gugup, tremor, sianosis letargi.

B. Diagnosa Keperawatan
Pada bayi dengan BBLR termasuk kelompok resiko tinggi dapat ditemukan beberapa diagnosa atau masalah keperawatan yang kemungkinan terjadi di antaranya:
·         Tidak efektif pola nafas berdampak imaturitas, kelelahan, penurunan energi.
·         Resiko kekurangan volume cairan berdampak penggantian nutrisi tak adekuat.
·         Ketidak efektifan termogulasi berdampak strees dingin, mekanisme regulasi suhu imatur
·         Resiko terjadi hipoglikemia berdampak kurangnya persediaan glikogen dalam hati imatur
·         Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berdampak imaturitas, dismatur

C. Perencanaan Keperawatan
·         Tidak efektif pola nafas berdampak imaturitas, kelelahan, penurunan energi.
Tujuan : Bayi akan mempertahankan pola nafas efektif ditandai warna kulit dan gas-darah normal.
Tindakan Keperawatan :
-          Observasi frekuensi pernafasan setiap 2 jam
-          Beri oksigen
-          Observasi konsentrasi oksigen setiap 2 jam
-          Bila apnoe rangsang dengan mengusap dada secara perlahan
-          Pantau gas darah sesuai program terapi
-          Ubah posisi setiap 2 jam
-          Pertahankan posisi kepala pada incubator

·         Resiko kekurangan volume cairan berdampak penggantian nutrisi tak adekuat.
Tujuan : bayi akan mempertahankan volume cairan dan elektrolit tetap adekuat untuk pertumbuhan dan peningkatan berat badan dibuktikan dengan turgor kulit normal, BB, masukan dan berat jenis urine normal.
Tindakan Keperawatan :
-          Anjurkan ibu menyusui bayinya
-          Beri cairan parenteral sesuai program terapi
-          Beri makanan oral atau melalui selang sesuai kebutuhan
-          Observasi intake dan out put termasuk pengeluaran faeses
-          Periksa berat jenis urine
-          Pantau gas darah, elektrolit.

·         Ketidak efektifan termogulasi berdampak strees dingin, mekanisme regulasi suhu imatur
Tujuan : bayi akan mempertahankan sushu tetap normal
Tindakan Keperawatan :
-          Tempatkan bayi dalam inkubator
-          Pertahankan suhu aksila pada 36,5°C
-          Ganti popok bila basah
-          Monitor suhu tubuh.
·         Resiko terjadi hipoglikemia berdampak kurangnya persediaan glikogen dalam hati imatur
Tujuan : glucose darah normal >20 mg/DL
Tindakan Keperawatan :
-          Cek gula darah ( Dextrostix/kemistrip ) setiap 30-60 menit selama 3 jam dan bila perlu
-          Bila hasil dibawah 45 mg/100 ml, beri bayi oral 10% Dextrose 5 mg/Kg BB
-          Observasi tanda-tanda hipoglikemia
-          Pemberian minum sedini mungkin.

·         Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berdampak imaturitas, dismatur
Tujuan : bayi akan menunjukkan kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tindakan Keperawatan :
-          Pemberian ASI sekehendak dan sering
-          Catat respon bayi sewaktu pemberian minum
-          Timbang BB setiap hari.

D. Evaluasi

 Semua tahap proses keperawatan (diagnosa, tujuan, intervensi) harus dievaluasi dengan melibatkan klien, perawat, dan tim kesehatan lainnya yang bertujuan untuk menilai apakah tujuan dalam perencanaan keperawatan tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang jika tindakan belum berhasil dan mempertahankan tindakan yang berhasil.



BAB III
PENUTUP


A.   KESIMPULAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah.
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam sistematika penulisan maupun dari isi makalah, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya kami berharap saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.






DAFTAR PUSTAKA

J   H.Martini Bennu SKM.M.Kes,2007,Keperawatan Anak. Makassar. Departemen Kesehatan RI
J   Asrining Surasmi,dkk, 2003, Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta. EGC
J   Eny Retna Ambarwati, S.Si.T, dkk, 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta. Nuha Medika
J   Atikah Proverawati, SKM, MPH, 2010, Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta. Nuha Medika
J   Fitriani,SST,SKM, dkk, 2005, Asuhan Neonatus. Makassar. D-III Kebidanan
J   Abdul Bari Saifuddin, dkk, 2006, Asuhan Bayi Baru Lahir Bermasalah. Jakarta. Tridasa Printer
J   A. Aziz Alimul Hidayat, 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta. Salemba Medika

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com

Sponsor