Terupdate

Minggu, 27 Desember 2015

DOKUMENTASI KHUSUS



DOKUMENTASI KHUSUS
(Dokumentasi Populasi Khusus)
1.      DOKUMENTASI POPULASI ANAK

            Pendekatan keperawatan pada anak berfokus pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendokumentasian semua askep bioppsikososial dan spiritual pada anak, berpedoman pada penkajian, rumusan diagnosa (sesuai dengan tingkat perkembangan fisik ), psikologis dan emosionl anak. Selain itu, diperlukan pengkajian keluarga, orang tua, orang yang berpengaruh lainnya, dan pengkajian terhadap kegiatan anak bermain. Dokumentasi ini menggunakan alat pengkajian dan pencatatan yang menrefleksikan tingkat perkembangan, vadilasi data anak, dan keluhan umum. Perawat harus melakukan diagnosa keperawatan yang tepat dalam mencatat semua intervensi dengan menggunakan lembar alur.

a.      Faktor - faktor dalam merawat klien pediatrik
Pasien pediatric merupakan tantangan khusus bagi perawat. Banyak klien pediatric yang tidak dapat mengkomunikasikan kebutuhannya atau mengungkapkan rasa nyeri. Perawat harus sangat sensitif terhadap bentuk – bentuk komunikasi nonverbal, seperti tangisan, posisi tubuh, dan kontak mata, ketidakmampuan bayi untuk berkomunikasi berarti perawat harus mengantisipasi kebutuhan anak. Di unik perawatan pediatric., kesalahan pemberian obat dapat mengancam kehidupan anak. Gangguan keseimbangan asam basa atau elektrolit dan dehidrasi dapat mengubah efek obat. kecelakaan merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada anak. Anak beresiko lebih besar terhadap cedera akibat luka baker atau jatuh.

b.      Pedoman untuk berkomunikasi dengan anak
Ø  Usia 0 – 1 tahun
a)      Gendong, timang dan berbicara dengan bayi, terutama ketika ia sedang marah atau ketakutan.
b)      Gunakan suara lembut dan pelan
c)      Dekati bayi dengan perlahan dan hindari gerakan yang menakutkan.
Ø  Usia 2 – 5 tahun
a)      Berikan instruksi yang singkat dan jelas
b)      Izinkan anak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan ( jika perlu )
c)      Bersikap jujur dan beritahu anak jika prosedur itu menyakitkan
Ø  Usia 6 – 12 tahun
a)      Libatkan anak dalam diskusi bersana orang tua
b)      Beri kesempatan pada anak untuk berpartisipasi melalui bermain peran atau mendongeng.
c)      Izinkan anak untuk memilih hadiah yang akan diterimanya setelah pelaksanaan prosedur.
Ø  Remaja
a)      Beri kesempatan untuk mewawancarai anak tanpa kehadiran orang tua
b)      Pertahankan sikap yang tidak menghakimi
c)      Gunakan pertanyaan terbuka dan teknik pengulangan.

c.       Berkomunikasi dengan anak dan keluarga
            Karena keluarga bertindak sebagai system pendukung anak, mereka harus diperlakukan sebagai satu kesatuan. Untuk itu, menciptakan kominikasi dengan semua anggota keluarga merupakan hal yang esensial. Komunikasi efektif adalah kominikasi yang jelas, konsisten, dan sering. Strategi yang dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan riwayat keperawatan dan menbuat hubunga terapeutik dengan keluarga : Sebelum interaksi, tentukan siapa yang akan diwawancarai.
            Pilih tempat yang tenang dan pribadi untuk melakukan wawancara Melalui wawncara dengan memperkenalkan diri perawat pada anak dan keluarga. Jelaskan alasan dan lamanya wawancara, serta dapatkan izin verba untuk melanjutkan. Gunakan teknik pertanyaan terbuka untuk mengarahkan dari sesi tersebut. Libatkan anak dengan pertanyaan yang sesuai usia untuk menunjukka ketertarikan pada anak. Gunakan teknik komunikasi terpeutik ( mis : teknik diam ) dan mendengar aktif .Tunjukkan empati, ketulusan dan perhatian untuk membentuk rasa percaya .Observasi petunjuk nonverbal, seperti ekspresi wajah dan postur tubuh.

d.      Resiko hukum perawatan pediatric
            Perawat yang merawat pasien pediatrik diharuskan memiliki standar keperawatan dan keterampilan yang lebih tinggi karena pasien mudah memerlukan lebih banyak perhatian ( calloway, 1986 ). Karena pasien – pasien ini tidak bisa menjaga diri sendiri, maka mereka mengandalkan ( perawat ) untuk mengantipasi, mendeteksi, mendokumentasikan, dan bahkan mengomunikasikan tanda – tanda samar penyakit yang mengancam atau yang menyebabkan komplikasi. Bagi perawat, istilah perlindungan diri, berarti “semakin kecil usia pasien, semakin besar resikonya” ( Greve, 1990 )

2.      DOKUMENTASI POPULASI LANSIA
            Ligkup dokumentasi ini meliputi perawatan yang diberikan di rumah sakit, di rumah, dan di masyarakat. Dokumentasi populasi melakukan praktik keperawatan untuk mengatasi pasien yang butuh penanganan pasien. Dokimentasi orang lanjut usia meliputi : perawatan lansia yang sehat, lansia yang perlu perawatan akut dan lansia yang perlu perawatan lama. Dalam pelaksanaannya dokumentasi ini menggunakan pendekatan proses keperawatan, khususnya dalam melakukan pencatatan tentang perawatan lanjut usia. Beberapa hal yang perlu dicatat antara lain : perubahan fisik, psikologis ( dalam kemempuan fungsional ), masalah pasien, ringkasan medik, aktifitas keperawatn, komunikasi dengan anggota keluarga atau orang yang dianggap penting.

3.      DOKUMENTASI POPULASI PERINATAL
            Dokumentasi ini meliputi dokumentasi pada perawatan ibu, janin, bayi, bayi baru lahir dan keluarga. Dokumentasi perinatal meliputi dokumentasi anatenal, dokumentasi intranatal dan dokumentasi pascanatal. Fokus dokumentasi diarahkan pada pendidikan kesehatan, pencegahan cedera dan pemulihan kesehatan.

a)      Dokumentasi antanatal
Dokumentasi antanatal merupakan dokumentasi proses keperawatan pada masa kehamilan. Unsur dokumentasi antenatal yang paling penting adalah riwayat kesehatan komprehensif, antara lain: identities pasien, informasi penyakit sebelumnya, kehamilan sebelumnya, riwayat keluarga yang relevan, pemeriksaan fisik secara lengkap, respon psikososial terhadap kehamilan, riwayat penyakit ibu yang mempengaruhi janin dan riwayat pengobatan ibu terhadap janin.



b)      Dokumentasi intranatal
Dokumentasi intranatal merupakan dokumentasi proses keperawatan selama terjadinya proses kelajiran. Fokus pengkajian dokumentasi ini meliputi saat masuk rumah sakit, asuhan keperawatan ibu, janin dan bayi baru lahir, pengkajian lanjutan dan pendidikan kesehatan. Semua ini merupakan unsur yang harus ada dalam pencatatan dokumentasi intranatal.
Untuk ke efektifas penulisan dokumentasi intranatal, pencatatan mencakup data spesifik yaitu keadaan fisik dan emosi, catatan penting selamam diruang bersaling, pengkajian lanjutan. Catatan ini harus meliputi standar keperawatan dan prosedur yang telah ditetapkan.

4.      DOKUMENTASI POPULASI PSIKIATRI
            Dokumentasi populasi psikiatri mencakup kedaruratan akut, perawatan jangka panjang, rawat jalan, dan perawatan di rumah. Dalam dokumentasi ini focus pengkajian adalah riwayat biopsikososial, spiritual, dan cultural untuk mencapai dokumentasi populasi psikiatri yang efektif. Data – data yang telah di kumpulkan harus mencakup : tingkat perkembangan, proses berfikir, tingkat ansietas, mekanisme pertahana diri, tingkat harga diri, orentasi realitas, pola komunikasi keluarga, dan gaya hidup. Masalah dokumentasi yang umum sering terjadi dalam perawatan psikiatrik : Gagal untuk mencegah bahaya pada diri sendiri atau orang lain Mis :Perilaku bunuh diri atau kekerasan Pulang paksa Penolakan terhadap pengobatan Melarikandiri





DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul,S.Kep.2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta,    EGC.
Iyer, Patricia W,Camp H. Nancy.2004. Dokumentasi Keperawatan : suatu pendekatan proses keperawatan , Edisi 3. Jakarta, EGC.



0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com

Sponsor